Minggu, 18 Desember 2011

ALLAH MAHA PENJAMIN REJEKI


            Allah, zat maha peka terhadap peka terhadap segala kebutuhan, lintasan hati, harapan dan keinginan hambanya. Tidak ada yang luput dalam perhitungan allah. Pasti, Allah telah mengetahui semuanya. Hanya kepada allah lah bertumpu segala harapan, tempat bagi kita untuk menyempurnakan segala nikmat dan menghapuskan seluruh dosa.
            Coba kita pikirkan dan merenung, hanya allah, satu- satunya zay yang meniptakan lambung kita. Maka itu, Allah sangat mengetahui kebutuhan lambung kita, kapan lapar. Allah juga yang menciptakan rasa lelah, sehingga kita haurus istirahat. Maka itu, Allah menganugerahkan rasa kantuk terhadap kita. Subhanallah. Dialah Allah yang menciptakan tubuh kita mengeluarkan keringat dan bau-bauan, sehingga kita membutuhkan rejeki air mandi untuk mandi.
            Renungkanlah, hanya Allah yang menciptakan manusia dan paling mengetahiu semua kebutuhannya. Hanya Allah, zat yang mampu mencukupi kebutuhan kita. Hanya Allah jugalah yang membuka segala jalan hingga rejeki itu sampai kepada kita.
            Sedangkan rejeki yang lebih mahal dari semuaitu adalah rejeki berupa “makanan” untuk rohani kita. Tidak cukup kita punya sandang, pangan dan papan kalau hati kita tidak tentram. Tidak cukup kita punya rumah mewah kalau hati ini tidak tenang. Kita butuh rejeki untuk kalbu kita. Kita butuh karunia alllah yang membuat kita bisa menikmati episode apapun yang terjadi dalam hidup kita. Kita butuh hidayah dan petujuk jalan, agar jelas tujuan hidup ini.
            Pernakah terpikir oleh kita, jangan-jangan, kita melangkah setiap hari, tetapi tidak tahu tujuan  hidup kita. Sungguh disayangkan. Kita telah hidup sekian lama, tetapi kita tidak mengerti apa yang kita jalani selama i ini.
            Oleh sebab itu, kita butuh pembeda (furqan), antara hak dan batil. Kita butuh taufik yang membuat kita bersemangat dalam beribadah,dan ikhlas dalam beramal. Kita butuh hikmah sehingga tersingkap rahasia di balik setiap kajadian yang ada. Kita butuh ketentraman dari hiruk pikuk,dari terjadi atau tidak terjadi,atau dari ada dan tiada. Kita butuh rejeki untuk memahami aneka kejadian yang terjadi. Apakah itu????? rejaki berupa mantapnya keyakinan kepeda Allah , supaya kita sadar bahwa semua milik Allah,bukan milik kita. Kita butuh keyakinan bahwa segalanya milik Allah.
            semua ini lebih tinggi dari rejeki lahiriah. Apa artinya memiliki rumah yang luas,tetapi hatinya sempit??? apa artinya di beri uang yang banyak tapi kalbunya miskin???? apa artinya diberi penampilan yang indah tetapi hatinya busuk??? kita membutuhkan kedua-duanya. Dan yang mampu memenuhi kebutuhan kita hanyalah Allah.
            Anehnya,saat masyarakat kita masih banyak berada di bawah garis kemiskinan,orang lebih sibuk menjadi pelit,dan sulit bersedekah. Padahal,Allah akan membagi rejeki kepada siapapun yang DIA kehendaki,tanpa batas. Artinya ,kalau kita butuh rejeki,mintalah kepada Allah
            Lihat saja rejeki anak burung yang belum bisa terbang ,tetpi tidak pernah telat melalui jerih payah induknya
            Sungguh,terlalu bodoh kalau kita tidak yakin dengan jaminan Allah.Barang siapa hatinya bulat,tanpa celah,tanpa ada retak,tanpa ada lubang sedikitpun. Bulat,total,penuh,hatinya hanya kepada Allah,akan dicukupi segala kebutuhannya. Subhanallah.maka,bersungguh-sungguh dan tujuan hidupnya hanya kepada Allah. Hanya Allah tujuan dari segalanya.hanya Allah penjamin rejeki setiap hambanya.
(kumpulan tausiah aa’ gym)